Wednesday 25 March 2015

ILMU BUDAYA DASAR 1

BAB 1
PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
a.       Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b.       Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c.       Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

BAB II
PENTINGNYA MEMPELAJARI ILMU BUDAYA DASAR

Karena pengertian ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitisme itu sendiri yang berasal dari bahasa inggris. Dengan mempelajari humanitisme itu sendiri seseorang diandaikan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Tetapi IBD yang dimaksud  adalah IBD yang berkaitan dengan soft skills. Softskills adalah isitilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan,emotional,sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi. Softskills menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek dan balik lagi kita menyinggung Ilmu Budaya Dasar sebagai pengeompokan ilmu pengetahuan. Menurut Dr. Harsya Bachtiar ilmu dan pengetahuan dibagi 3, yaitu:
1.       Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah.
2.       Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3.       Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya. Selain daripada itu banyak manfaat yang dapat kita ambil dari pada pembelajaran ilmu budaya dasar yaitu :
  1. Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal
luarnya saja. Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
2.      Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti
manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
3.      Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau
tahu perilaku manusia. Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang harmonis. 
4.      Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap
masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
5.      Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta
melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.
6.      Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat
kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah.
7.      Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.
Sifat kebudayaan yang universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa pentingnya pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan sekitar, yaitu melalui proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan di atas, jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting bagi manusia agar ia dapat melangsungkan hidupnya. Kemudian, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas, lahirlah pandangan hidup.  Kemudian, dari pandangan hidup diatas lahirlah persepsi, setiap manusia pasti memiliki persepsi yang berbeda. Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang telah ia amati. Kemudian, dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang menjadi pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada di sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa manusia percaya akan ia dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang behasil. Kemudian, dari 5 isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian, dan watak seseorang.
8.      Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh dengan kasih sayang antar sesama manusia.

BAB III
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.             Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
2.             Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.             Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam
bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4.             Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu
sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
5.             Memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.             Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.             Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.             Tidak terjerumus kepada sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.             Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10.         Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan
dan kebudayaan.
11.         Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan
komunikatif.
12.         Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah
kemanusiaan dan budaya.
13.         Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh
berbagai cendekiawan.
14.         Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.

BAB III
PERBEDAAN ANTARA PENGETAHUAN BUDAYA DENGAN
ILMU BUDAYA DASAR

Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, dan seni musik.
Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.
Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

BAB IV A
ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI

Definisi Dan Bentuknya
Kebudayaan di ciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi, manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi dari rasa indah (seni rasa indah).
Kesenian bagian kecil dari kebudayaan. Kesenian merupakan kelanjutan dari kebudayaan.Pada umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia melalui dua macamindranya,yaitu indera mata dan indera telinga,atau keduanya secara serentak.Keindahan dalam hubungannya dengan kedua macam indera itu,dibedakan atas tiga macam yaitu :Seni Rupa, Seni suara dan Seni pertunjukan.
Karya seni kita katakan memberikan keindahan kepada manusia dan meyugukan ide-ide baru yang harus dimengerti dan mungkin direnungkan atupun ada yang harus di bahas kehebatan isinya.
Kesenian dapat memberikan suguhan bagi kehidupan kejiwaan orang karena yang menjadi sasaran atau objeknya kehidupan alam luas dan kehidupan manusia, individual, maupun kelompok, serta nilai-nilai dan sebagainya. Fungsi seni / kesenia artinya hasil pengamatan orang terhadap apa yang dapat diberikan oleh karya-karya kesenian bagi kehidupan manusia;
1.      Memberikan rasa keindahan
2.      Memberikan tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni.
Perkembangan Kesenian
  1. Perkembangan kesenian atas dasar waktu
Waktu sangat mempengaruhi perubahan dari bentuk dan wujud kesenian itu, dengan hal itu pada umumnya dapat di bedakan atas tiga zaman, zaman kuno, tengah modern, bentuk dan wujud dari perkembangan dari masing-masing zaman ini jelaslah tidak sama sesuai dengan sejarahnya masing-masing.
1.         Zaman kuno
a.         Meniru alam(mimetic) sehingga seni sangat mirip atau di pengaruhi oleh alam
b.    Adanya keselarasan yang bersifat statis, yaitu keselarasan dengan alamsebagai lingkungannya dan perkembangan sangat lambat.
c.    Semboyan yang umum adalah I’art pourt I’art bererti seni untuk seni tdak boleh kembngkan untuk kepentingan lain.
2.      Zaman tengah
Zaman tengah memilki sifat-sifat peralihan antara zaman konu dan zaman modern sehingga mempunyai cirri-ciri antara kedua zaman tersebut misalnya antara tiruan alam dan ciptaan manusia, antara statis dan dinamis, antara kepentingan manusia dan kepentingan seni.
3.      Zaman modern
a.       Merupakan ekpresi manusia dalam hal ini manusia homo creator bebas untuk menciptakan sesuatu sesui dengan dirinya dan sejauh mungkin lepas dari pengaruh alam.
b.       Adanya semacam kejutan yang dinamik, jadi bertentangan dengan sifat-sifat keselarasan manusia sebagai cirri zaman kuno, sehingga di ciptakanlah sesuatu yang baru.
c.       Semboyan yang umum adalah I’art pour I’homme seni untuk manusia, oleh karena itu seni tidak dapat di jual.

Perkembangan Kesenian Atas Dasar Tempat
Perkembangan kesenianmenurut tempat atau lokasi juga dapat membedakan satu kesenian dengan kesenian yang lain namun perbe
Daan ini sebenarnya tidak terlep dari factor waktu, jadi semuanya pasti ada keterkaitan dan keterikatan satu sama lain, sehingga perkembangan juga menurut tempat, dapat juga menggambarkan perkembangan menurut waktu.
Kesenian menurut tempatnya di sebut sebagai pertunjukan atau teater menurut A kasim Ahmad dalam karyanya teater tradisional di indonisia penertian seni teater adalah sesuatu bentuk pengucapan seni yang menggugahkan cerita  dengan dialog yang di pergerakkan dalam bentuk gerak dan suara yang di sajikan kepada penonton, di dalamnya terdap idea tau pemikiran yang merupakan cerita agar dapat di fahami di mainkan oleh orang, baik dalam bentuk seni suara, seni rupa, dan di tonton oleh orang lain.

BAB IV B
KONSEP BUDAYA DALAM BIDANG SASTRA

Konsepsi IBD dalam kesustraan ,seni rupa  dan seni sastra . dapat diartikan sebagai teori tentang keindahan dan seni . Arti keindahan sudah diurakan dimuka , sedangkan arti seni adalah keindahan yang diciptakan manusia .pemandangan alam yang paling indah adalah ciptaan tuhan. Akan tetapi keelokan tubuh manusia bukanlah merupakan seni karena kesemuanya merupakan ciptaan tuhan.
Pada hakikatnya seni itu adalah indah ,tetapi bukan berarti bahwa segalanya yang indah adalah seni .Muthar lubis mengatakan bahwa seni merupakan produk daya inspirasi dan daya cipta manusia yang bebas dari cengkeraman dan belenggu berbagai ikatan
Che liang gie mengungkapkan bahwa pengertian keindahan di anggap sebagai salah satu jenis nilai ,yaitu nilai estetis .Mengenai nilai itu sendiri ,ada berbagai pembedaan , yaitu :
1.         Nilai subjektif
2.         Nilai objektif
3.         Nilai perseseorangan
4.         Nilai kemasyarakatan
5.         Nilai intrinsif
6.         Nilai ektrinsik
Benedetto croce adalah tokoh ekspirasi yang paling terkenal .dengan karyanya yang telah diterjemahkan  di dalam bahasa inggris . Aesthetics as science of expression and general linguistic  antara lain mengatakan art is expression of impression: seni adalah pengungkapan kesan-kesan .

PERBEDAAN ANTARA SENI DAN KEINDAHAN
 Hampir semua kesalahan kita mengenai konsepsi seni ditimbulkan oleh kekutangtepatan dalam penggunaan kata seni dan keindahan. Yang jelas bagi kita ialah bahwa kedua kata itu selalu salah dalam penggunaannya. Kita selalu  menganggap bahwa semua yang idah adalah seni, atau sebaliknya. Sebetulnya seni tidaklah selalu harus indah. Baik pendangan historis (dengan meneliti bagaimana hasil-hasil seni di masa silam) maupun secara sosiaologis (dengan mengingat, bagaimanakah manifestasi-manifestasi seni sekarang ini di berbagai tempat di dunia) ternyata bahwa hasil seni sering tidak indah.
Dalam menghadapi sebuah karya seni, tidak hanya kategori keindahan yang bergetar dalam hati seorang penonton, melainkan kategori lainnya juga. Perasaan estetik hanya metupakan sebagian saja dari perasaan seni. Sebuah contoh yang sangat sederhana  dapat menerangkan bahwa keselarasan tidak selalu merupakan satu-satunya pedoman untuk menimbulkan efek estetik, bahkan peniimpanan menambah efek estetik. Mesalnya meja, persegi, daun mefa detutup dengan taplak yang juga persegi, tetapi taplak itu tidak dipasang sedemikian rupa sehingga tepi taplak tidak selaras dengan daun meja, tetapi justru menyilang. Karena persilangan inilah, efeknya justru lebih menarik dan enak untuk dipandang.
Selain itu perlu kita perhatikan bahwa manusia mencipkan karya-karya seni dan manusia pula yang menikmati. Manusia tidak melulu merupakan hono estheticus, melainkan sebagai menusia sosial yang sevara historis berakar dalam suatu msyarakat dan zaman tertentu, itulah sebabnya dalam menciptakan barang-barang seni, seorang seniman juga terpengaruh lengkungan dan zamannyal, yang mungkin oleh generasi sebelumnya kurang diperhatikan.
Dunia modern memang penuh kejutan dan ketegangan yang dalam waktu singkat dapat menggoncangkan hati kita akibar adanya sistem mengekspresikan diri, tidak terdorong oleh gambaran keindahan, melainkan oleh kejutan-kejutan yang sedang mereka alami. Protes terhadap pembunuhan massal, tindakan yang merajalela, kemunafikan kaum berahgama yang melarikan diri ke dalam benteng agama dan tidak eu melihat mertavat manusia diinjak-injak, semua itu lebih bermakna dan lebih mendesak bagi seniman modern daripada mengungkapkan hasil kontempk\lasi yang dinikmati di tempat yang tenang dan tenteram. Jeroen Bosch, seorang pelukis Belanda yang hidup pada abad ke-15, menampilkan gambar dari inpian buruk dan penuh dengan makhluk aneh dan menakutkan dalam lukisannya.

PANDANGAN  TERHADAP PENCAPAIAN KEMAKMURAN
                  Keindahan dapat  dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstasi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah itu. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, terjadilah penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu menarik perhatian orang yang melihat dan mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu merupakan karya budaya, yaitu seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama, dan film, atau berupa ciptaan Tuhan misalnya, pemandangan alam.
                  Apabila kontemplasi dan ekstasi dihubungkan dengan kreativitas, kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan yang indah, sedangkan ekstasi merupakan pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan. Karena tingkat kontemplasi dan ekstasi berbeda-beda tiap manusia,tanggapan terhadap karya seni juga berbeda-beda. Orang lain mengatakan karya seni itu indah, tapi mungkin orang lain mengatakan karya seni itu tidak indah karena selera seni yang berbeda.

BAB V
PENGERTIAN CINTA KASIH

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hamper bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian diri sebagaimana adanya. Yag ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan padalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa merasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalu jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa saying, dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut yang menunjukkan segitiga cinta.
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwona mengemukakan, bahwatidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada ketereikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraan kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiataan yang amat kuat, kecemburaannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh sarlito, lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr, Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih saying. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mepergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan  mulia pula.
Dalam kitab suci Alquran, ditemukan adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut di atas adalah berdasarkan firman Allah SWT dalam surah at-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
Katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat harta dan tempat tinggal.
Hakekat cinta menengah adalah suatu energy yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan. Karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan diantara mereka, semakin akrab. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini Nampak jelas hasilnya. Jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati, sepasang suami istri, tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya :
1.       Cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau seseuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surat Al-Baqarah, Allah berfirman : dan diantara manusia, ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaiman mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah,
2.         Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.       Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1.       Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang paling berat dan pahit dalam kehidupan manusia. Karena setiap cinta akan mengalami bernbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara terhormat dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya dengan cara yang rendah dan hina? Apakah ia akan berjual mahal dengan cintanya, atau biasa-biasa saja? Apakah ia benar-benar tertarik dengan kekasihnya, ataukah sekedar main-main saja? Semuanya dapat diketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalanannya.
2.       Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Pendek kata kalau bukan karena fenomena cinta, tak akan pernah ada gerakan, kreasi dan apresiasi di dunia ini. Juga tak akan pernah ada pembangunan dan kemajuan.
3.       Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa. Ia merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4.       Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesame mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabatan, dimanapun adanya.
BAB VI
PENDAPAT KAMI TENTANG BUDAYA INDONESIA

Achmad Zulfikar                    :
“Perkembangan budaya indonesia saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan budaya local atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social seperti Akultursi dan Asimilasi.
Akulturasi adalan proses masuknya kebudayaan baru yang secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini banyak didominasi dengan budaya-budaya asing yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan local. Berikut Faktor-faktor Pendorong Hilangnya Budaya Indonesia:
    1. Masuknya Budaya Asing
Budaya asing saat ini banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya budaya asing dinilai sebagai salah satu penyebabnya. Contoh masuknya budaya asing terjadi pada:
1.      Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
2.      Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.
3.      Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastic.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.
    1. Kurangnya Kesadaran
Bangsa Indonesia harus memiliki jati diri dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya, saat  ini masyarakat kita tidak peduli budaya yang masuk itu dapat merusak atau tidak, namun pada kenyataannya masyarakat sekarang lebih senang menerima budaya asing dibandingkan melestarikan budaya local atau tradisional, yang sebenarnya dapat mengakibatkan hilangnya budaya Indonesia.
    1.   Kemajuan Teknologi dan Peralatan Hidup
Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.

DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT INDONESIA
Masuknya budaya asing di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya bagi masyarakat Indonesia:
A.     Dampak Positif:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
B.     Dampak Negatif:
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.

Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.

Adhiwiratama Yoga Nararya            :
“Menurut saya, keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia sangat banyak dan beragam namun tidak banyak yang mengenalnya. Seringkali mengundang perhatian dari negara – negara lain untuk ingin tahu lebih dalam tentang keunikan – keunikan budaya yang kita miliki. Indonesia terkenal sebagai bangsa yang luhur. Memiliki keragaman budaya yang tersebar di pelosok-pelosok nusantara. Dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat mewarnai keragaman bangsa ini. 
Tidak heran jika begitu banyaknya budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada Indonesia. Bahkan kita sendiri pun sebagai generasi muda terkadang melupakan budaya daerah kita. Sangat ironis rasanya, orang Indonesia tetapi tidak mengenal ciri khas bangsanya sendiri. Ketertarikan budaya yang semakin meluntur juga sangat nampak pada diri generasi muda saat ini, maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk mempopulerkan dan mengenalkan apa saja budaya yang ada ke generasi saat ini dan berikutnya, tidak perlu mendunia karemna yang menjadi sasaran adalah kaum muda Indonesia sendiri. Sebagai contoh melalui jejaring sosial yang ada saat ini kita dapat mempublikasikan apa saja kebudayaan yang berlangsung di daerah sekitar kita terhadap teman – teman jejaring sosial. Dengan begitu akan muncul wawasan baru yang menimbulkan rasa keingintahuan akan apa saja budaya yang ada di negeri nan makmur ini.
Budaya yang kita lihat dan kita bagikan melalui situs video streaming juga akan sangat terasa manfaatnya, sebagai kita tahu budaya asing yang kita kenal saat ini dikarenakan dengan situs video streaming. Jadi mengapa harus ragu dan malu apalagi gengsi untuk mempublikasikan budaya milik negeri tercinta ini Indonesia”.

Awal Subekhi                          :
“Menurut saya perkembangan budaya di Indonesia ini semakin lama semakin maju dan semakin baik, soalnya budaya sampai sekarang ini masih di lestarikan bahkan sampai sekarang ini budaya di pakai pada jaman modern. ditambah lagi sekarang teknologi semakin canggih tapi budaya di Indonesia tetap kentel di pakai sekarang ini”. 

Bagaswara                              :
“Menurut saya kebudayaan Indonesia sangat keren ya dan banyak tapi sayangnya sekarang mulai dilupakan oleh orang Indonesia sendiri. Ya seperti derasnya budaya asing di Indonesia yang menyebabkan kebudayaan kita sedikit sedikit mulai dilupakan bahkan bias punah klo kita sendiri tidak mengenal kebudayaan kita sendiri”.

Christian Manasye                 :
Menurut saya perkembangan budaya diindonesia semakin lama semakin buruk dan ada juga yang semakin membaik. Kenapa semakin buruk? Karana kebudayaan Indonesia yang dahulu terkenal dengan banyaknya kebudayaan dan melimpah kebudayaannya semakin lama semakin menghilang. Bayak orang Indonesia cenderung mempelajari buadaya luar, karna menurut anak muda sekarang budaya orang luar cenderung modern, berbeda dengan budaya Indonesia. Sebagai contoh kebudaan orang korea yang banyak ditiru masyarakat Indonesia, dan banyak juga anak muda Indonesia melupakan budaya nenek moyangnya sendiri. Kenapa membaik? Karna banyak budaya luar yang dikombinasikan dengan kebudayaan Indonesia sehingga dapat mempercantik bentuk keindahan dari budaya Indonesia, dan juga modernnya technology zaman sekarang”.

Recky Tampubolon               
“Menurut saya sebagai warga Negara asli Indonesia, Indonesia adalah Negara kaya akan budaya yang tersebar dikepulauan Indonesia yang memiliki berbagai suku dan adat-istiadat. Tetapi mirisnya budaya Negara ini kian lama semakin melupakan akan kekayaan yang berada dinegara ini. Dengan perkembangan masuknya budaya asing yang lebih modern Negara ini seakan lupa dengan kekayaan. Seharusnya dengan pesatnya perkembangan kita sebagai Muda Mudi anak bangsa lebih mempelajari tentang kekayaan budaya yang kita miliki dengan begitu kita dapat mengekspos budaya bangsa kita ini ke dunia agar mereka juga merasakan kekayaan dan keindahan yang terdapat di Indonesia”.

Yudha Purnama                     :
“Berbagai problem mengusik kehidupan berbangsa dan bernegara yang kita hadapi pada saat ini. Salah satunya yaitu adanya isu bahwa semakin banyak kebudayaan bangsa asing yang masuk di Indonesia.
Pada hal ini kita dihadapkan kepada tiga masalah yang saling berkaitan, yaitu
1.       Suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa, dengan latar belakang sosial-budaya yang beraneka ragam. Kemajemukan tersebut tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu diperlukan sikap yang mampu mengatasi ikatan-ikatan primordial, yaitu kesukuan dan kedaerahan. 
2.         Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat. perubahan itu nampak terjadinya
pergeseran sistem nilai budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas sosial, yang diikuti oleh hubungan antar aksi yang bergeser dalam kelompok-kelompok masyarakat. Sementara itu terjadi pula penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dapat dipahami apabila pergeseran nilai-nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan kita sebagai bangsa. 
3.       Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan transportasi, yang membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antar suku maupun dengan kebudayaan dari luar. Khusus dengan terjadinya kontak budaya dengan kebudayaan asing itu bukan hanya intensitasnya menjadi lebih besar, tetapi juga penyebarannya berlangsung dengan cepat dan luas jangkauannya. Terjadilah perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang menimbulkan dampak terhadap tata nilai masyarakat, yang sedang menumbuhkan identitasnya sendari sebagai bangsa”. 

0 komentar:

Post a Comment