BAB 1
PENGERTIAN
ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana IBD adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan
kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia
sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari
bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus
(fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa
mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa
dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia
bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di
samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu
sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai
satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam
bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities)
dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin)
seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai
bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan
lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan
di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati
dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan
masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan
poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang
berasa! dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan
pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah
dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan
memperlihatkan:
a. Minat
dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar
lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b. Kesadaran
akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini
dengan cara hidupnya sehari-hari.
c. Keberanian
moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat
diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang
tidak dapat dibenarkan.
BAB II
PENTINGNYA MEMPELAJARI ILMU BUDAYA DASAR
Karena pengertian ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang
di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanitisme itu sendiri yang berasal dari bahasa
inggris. Dengan mempelajari humanitisme itu sendiri seseorang diandaikan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Tetapi IBD yang
dimaksud adalah IBD yang berkaitan dengan soft skills. Softskills adalah
isitilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan,emotional,sifat
kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi. Softskills menyangkut karakter
pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan
dan prospek dan balik lagi kita menyinggung Ilmu Budaya Dasar sebagai
pengeompokan ilmu pengetahuan. Menurut Dr. Harsya Bachtiar ilmu dan pengetahuan
dibagi 3, yaitu:
1. Ilmu-ilmu Alamiah (
natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social
scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya ( the
humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
Pengetahuan
budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
(disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam
berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll.
Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu
budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa
Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris
disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya. Selain daripada itu banyak manfaat yang
dapat kita ambil dari pada pembelajaran ilmu budaya dasar yaitu :
- Mengenal perilaku lebih
dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal
luarnya
saja. Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang
menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena
memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari
dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
2.
Sebagai
bekal penting untuk pergaulan hidup. Manusia merupakan makhluk individu, yang
berarti
manusia tidak bisa hidup sendiri
dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
3.
Perlu
bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta
mau
tahu
perilaku manusia. Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar
terjalinnya hubungan yang harmonis.
4.
Tanggap
terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka
terhadap
masalah-masalah pemikiran
perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
5.
Mampu
menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa
serta
melestarikan
budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.
Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.
6.
Sebagai
calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam
sifat-sifat
kedaerahan
dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah.
Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah.
7.
Dapat
menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.
Sifat
kebudayaan yang universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup,
persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir
betapa pentingnya pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari
lingkungan sekitar, yaitu melalui proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang
tadinya tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai
merupakan sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna. Dari sistem
pengetahuan di atas, jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting
bagi manusia agar ia dapat melangsungkan hidupnya. Kemudian, pandangan hidup
merupakan nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini kebenarannya,
dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas,
lahirlah pandangan hidup. Kemudian, dari pandangan hidup diatas lahirlah
persepsi, setiap manusia pasti memiliki persepsi yang berbeda. Persepsi disini
merupakan tanggan seseorang atas yang telah ia amati. Kemudian, dari persepsi
munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang menjadi pedoman hidup
manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada di sekitarnya. Namun,
kepercayan disini berarti bahwa manusia percaya akan ia dapat melangsukan
hidupnya dan menjadi individu yang behasil. Kemudian, dari 5 isi utama budaya
itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian, dan watak seseorang.
8.
Mampu
menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
Manusia
merupakan makhluk
sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan
bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling
mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong, sehingga
menciptakan hubungan yang
harmonis dan penuh dengan kasih sayang antar sesama manusia.
BAB III
TUJUAN ILMU BUDAYA
DASAR
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain
merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan
untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam
pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah
satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik
yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya
sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.
Mengusahakan
kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru.
2.
Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah
kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Mengusahakan
agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam
bidang
disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan
pengkotakan disiplin yang ketat.
4.
Mengusahakan
wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu
sama
lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan
lebih lancar dalam berkomunikasi.
5.
Memiliki
latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.
Menimbulkan
minat untuk mendalaminya.
7.
Mendukung
dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.
Tidak
terjerumus kepada sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.
Menambahkan
kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat Indonesia dan dunia
tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10.
Mempunyai
kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan
dan kebudayaan.
11.
Terjalin
interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan
komunikatif.
12.
Menjembatani
para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah
kemanusiaan dan budaya.
13.
Memperlancar
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh
berbagai cendekiawan.
14.
Agar
mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
BAB
III
PERBEDAAN
ANTARA PENGETAHUAN BUDAYA DENGAN
ILMU
BUDAYA DASAR
Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan
budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
(disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam
berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, dan seni musik.
Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities)
adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji
masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar berbeda dengan
pengetahuan budaya.
Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut
basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah
the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai
mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
budaya.
ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI
Definisi Dan
Bentuknya
Kebudayaan di ciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya, terutama kebutuhan fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi,
manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang
tercukupi dari rasa indah (seni rasa indah).
Kesenian bagian kecil dari kebudayaan. Kesenian merupakan kelanjutan dari
kebudayaan.Pada umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia melalui dua
macamindranya,yaitu indera mata dan indera telinga,atau keduanya secara
serentak.Keindahan dalam hubungannya dengan kedua macam indera itu,dibedakan
atas tiga macam yaitu :Seni Rupa, Seni suara dan Seni pertunjukan.
Karya seni kita katakan memberikan keindahan kepada manusia dan meyugukan
ide-ide baru yang harus dimengerti dan mungkin direnungkan atupun ada yang
harus di bahas kehebatan isinya.
Kesenian dapat memberikan suguhan bagi kehidupan kejiwaan orang karena yang
menjadi sasaran atau objeknya kehidupan alam luas dan kehidupan manusia,
individual, maupun kelompok, serta nilai-nilai dan sebagainya. Fungsi seni /
kesenia artinya hasil pengamatan orang terhadap apa yang dapat diberikan oleh
karya-karya kesenian bagi kehidupan manusia;
1. Memberikan rasa keindahan
2. Memberikan tunjangan dan bantuan
untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni.
Perkembangan
Kesenian
- Perkembangan kesenian atas dasar waktu
Waktu sangat mempengaruhi perubahan
dari bentuk dan wujud kesenian itu, dengan hal itu pada umumnya dapat di
bedakan atas tiga zaman, zaman kuno, tengah modern, bentuk dan wujud dari
perkembangan dari masing-masing zaman ini jelaslah tidak sama sesuai dengan
sejarahnya masing-masing.
1. Zaman kuno
a. Meniru alam(mimetic) sehingga seni sangat mirip atau
di pengaruhi oleh alam
b. Adanya keselarasan yang bersifat statis, yaitu
keselarasan dengan alamsebagai lingkungannya dan perkembangan sangat lambat.
c. Semboyan yang umum adalah I’art pourt I’art bererti
seni untuk seni tdak boleh kembngkan untuk kepentingan lain.
2. Zaman
tengah
Zaman tengah memilki sifat-sifat peralihan antara zaman konu dan zaman
modern sehingga mempunyai cirri-ciri antara kedua zaman tersebut misalnya
antara tiruan alam dan ciptaan manusia, antara statis dan dinamis, antara
kepentingan manusia dan kepentingan seni.
3. Zaman
modern
a. Merupakan ekpresi manusia dalam hal ini manusia homo
creator bebas untuk menciptakan sesuatu sesui dengan dirinya dan sejauh mungkin
lepas dari pengaruh alam.
b. Adanya semacam kejutan yang dinamik, jadi bertentangan
dengan sifat-sifat keselarasan manusia sebagai cirri zaman kuno, sehingga di
ciptakanlah sesuatu yang baru.
c. Semboyan yang umum adalah I’art pour I’homme seni
untuk manusia, oleh karena itu seni tidak dapat di jual.
Perkembangan Kesenian Atas Dasar Tempat
Perkembangan kesenianmenurut tempat atau lokasi juga dapat membedakan satu
kesenian dengan kesenian yang lain namun perbe
Daan ini
sebenarnya tidak terlep dari factor waktu, jadi semuanya pasti ada keterkaitan
dan keterikatan satu sama lain, sehingga perkembangan juga menurut tempat,
dapat juga menggambarkan perkembangan menurut waktu.
Kesenian menurut tempatnya di sebut sebagai pertunjukan atau teater menurut A kasim Ahmad dalam
karyanya teater tradisional di
indonisia penertian seni teater adalah sesuatu bentuk pengucapan
seni yang menggugahkan cerita dengan dialog yang di pergerakkan dalam
bentuk gerak dan suara yang di sajikan kepada penonton, di dalamnya terdap idea
tau pemikiran yang merupakan cerita agar dapat di fahami di mainkan oleh orang,
baik dalam bentuk seni suara, seni rupa, dan di tonton oleh orang lain.
BAB IV B
KONSEP BUDAYA DALAM BIDANG SASTRA
Konsepsi IBD dalam kesustraan ,seni rupa
dan seni sastra . dapat diartikan sebagai teori tentang keindahan dan
seni . Arti keindahan sudah diurakan dimuka , sedangkan arti seni adalah
keindahan yang diciptakan manusia .pemandangan alam yang paling indah adalah
ciptaan tuhan. Akan tetapi keelokan tubuh manusia bukanlah merupakan seni
karena kesemuanya merupakan ciptaan tuhan.
Pada hakikatnya seni itu adalah indah ,tetapi bukan berarti bahwa segalanya
yang indah adalah seni .Muthar lubis mengatakan bahwa seni merupakan produk
daya inspirasi dan daya cipta manusia yang bebas dari cengkeraman dan belenggu
berbagai ikatan
Che liang gie mengungkapkan bahwa pengertian keindahan di anggap sebagai
salah satu jenis nilai ,yaitu nilai estetis .Mengenai nilai itu sendiri ,ada
berbagai pembedaan , yaitu :
1. Nilai subjektif
2. Nilai
objektif
3. Nilai
perseseorangan
4. Nilai
kemasyarakatan
5. Nilai
intrinsif
6. Nilai
ektrinsik
Benedetto
croce adalah tokoh ekspirasi yang paling terkenal .dengan karyanya yang telah
diterjemahkan di dalam bahasa inggris . Aesthetics
as science of expression and general linguistic antara lain mengatakan art is expression of
impression: seni adalah pengungkapan kesan-kesan .
PERBEDAAN ANTARA SENI DAN KEINDAHAN
Hampir semua
kesalahan kita mengenai konsepsi seni ditimbulkan oleh kekutangtepatan dalam
penggunaan kata seni dan keindahan. Yang jelas bagi kita ialah bahwa kedua kata
itu selalu salah dalam penggunaannya. Kita selalu menganggap bahwa semua yang idah adalah seni,
atau sebaliknya. Sebetulnya seni tidaklah selalu harus indah. Baik pendangan
historis (dengan meneliti bagaimana hasil-hasil seni di masa silam) maupun
secara sosiaologis (dengan mengingat, bagaimanakah manifestasi-manifestasi seni
sekarang ini di berbagai tempat di dunia) ternyata bahwa hasil seni sering
tidak indah.
Dalam menghadapi sebuah karya seni, tidak hanya
kategori keindahan yang bergetar dalam hati seorang penonton, melainkan
kategori lainnya juga. Perasaan estetik hanya metupakan sebagian saja dari
perasaan seni. Sebuah contoh yang sangat sederhana dapat menerangkan bahwa keselarasan tidak
selalu merupakan satu-satunya pedoman untuk menimbulkan efek estetik, bahkan
peniimpanan menambah efek estetik. Mesalnya meja, persegi, daun mefa detutup
dengan taplak yang juga persegi, tetapi taplak itu tidak dipasang sedemikian
rupa sehingga tepi taplak tidak selaras dengan daun meja, tetapi justru
menyilang. Karena persilangan inilah, efeknya justru lebih menarik dan enak
untuk dipandang.
Selain itu perlu kita perhatikan bahwa manusia
mencipkan karya-karya seni dan manusia pula yang menikmati. Manusia tidak
melulu merupakan hono estheticus, melainkan sebagai menusia sosial yang sevara
historis berakar dalam suatu msyarakat dan zaman tertentu, itulah sebabnya
dalam menciptakan barang-barang seni, seorang seniman juga terpengaruh
lengkungan dan zamannyal, yang mungkin oleh generasi sebelumnya kurang
diperhatikan.
Dunia modern memang penuh kejutan dan ketegangan
yang dalam waktu singkat dapat menggoncangkan hati kita akibar adanya sistem
mengekspresikan diri, tidak terdorong oleh gambaran keindahan, melainkan oleh
kejutan-kejutan yang sedang mereka alami. Protes terhadap pembunuhan massal,
tindakan yang merajalela, kemunafikan kaum berahgama yang melarikan diri ke
dalam benteng agama dan tidak eu melihat mertavat manusia diinjak-injak, semua
itu lebih bermakna dan lebih mendesak bagi seniman modern daripada
mengungkapkan hasil kontempk\lasi yang dinikmati di tempat yang tenang dan
tenteram. Jeroen Bosch, seorang pelukis Belanda yang hidup pada abad ke-15,
menampilkan gambar dari inpian buruk dan penuh dengan makhluk aneh dan
menakutkan dalam lukisannya.
PANDANGAN
TERHADAP PENCAPAIAN KEMAKMURAN
Keindahan
dapat dinikmati menurut selera seni dan
selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera didukung oleh faktor
kontemplasi dan ekstasi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menciptakan sesuatu yang indah. Ekstasi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah itu. Apabila kedua
dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, terjadilah penilaian
bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu menarik perhatian orang yang
melihat dan mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu merupakan karya budaya,
yaitu seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama, dan film,
atau berupa ciptaan Tuhan misalnya, pemandangan alam.
Apabila
kontemplasi dan ekstasi dihubungkan dengan kreativitas, kontemplasi merupakan
faktor pendorong untuk menciptakan yang indah, sedangkan ekstasi merupakan
pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan. Karena tingkat kontemplasi
dan ekstasi berbeda-beda tiap manusia,tanggapan terhadap karya seni juga
berbeda-beda. Orang lain mengatakan karya seni itu indah, tapi mungkin orang
lain mengatakan karya seni itu tidak indah karena selera seni yang berbeda.
BAB V
PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)
saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga
kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasih.
Walaupun cinta kasih mengandung arti
hamper bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan
kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting
dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di
masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah
pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah
Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada
syariat-Nya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich
Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan
memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling
penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung
jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol
adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta
kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab
dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam
kasus ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
Unsur yang ketiga adalah perhatian diri sebagaimana adanya. Yag ke empat adalah
pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke
empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan
pengenalan, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta dikemukakan
juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur
yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan
padalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia,
tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Unsur yang kedua adalah
keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan
bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan
formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama
atau sebutan sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa
rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa merasa berhutang,
tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah
kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalu jauh
atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa saying,
dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut yang menunjukkan
segitiga cinta.
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwona
mengemukakan, bahwatidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada
ketereikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraan kurang. Cinta
seperti itu mengandung kesetiataan yang amat kuat, kecemburaannya besar, tetapi
dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada
kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat
karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada
hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan
kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya
yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh sarlito, lain
halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr, Abdullah Nasih Ulwan, dalam
bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang
mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih
saying. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tidak dapat terpisahkan
dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya
dengan cara terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan
mepergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia
pula.
Dalam kitab suci Alquran, ditemukan
adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki
tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta
tersebut di atas adalah berdasarkan firman Allah SWT dalam surah at-Taubah ayat
24 yang artinya sebagai berikut :
Katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu
cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta
kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah
adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat harta dan
tempat tinggal.
Hakekat cinta menengah adalah suatu
energy yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan
seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan.
Karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan diantara mereka, semakin
akrab. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini Nampak jelas
hasilnya. Jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh
Tuhan dalam hati, sepasang suami istri, tentu tidak akan terbentuk suatu
keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan
pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji,
hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu adalah cinta rendahan. Bentuknya
beraneka ragam misalnya :
1. Cinta kepada thagut. Thagut
adalah syetan, atau seseuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surat
Al-Baqarah, Allah berfirman : dan diantara manusia, ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaiman mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
Allah,
2. Cinta
berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta yang lebih mengutamakan
kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang
telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu
merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1. Sesungguhnya cinta itu adalah
merupakan ujian yang paling berat dan pahit dalam kehidupan manusia. Karena
setiap cinta akan mengalami bernbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan
menempuh cintanya dengan cara terhormat dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya
dengan cara yang rendah dan hina? Apakah ia akan berjual mahal dengan cintanya,
atau biasa-biasa saja? Apakah ia benar-benar tertarik dengan kekasihnya,
ataukah sekedar main-main saja? Semuanya dapat diketahui setelah ia mendapatkan
rintangan dalam perjalanannya.
2. Bahwa fenomena cinta yang
telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang
paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau bukan karena
cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan
apa yang dicita-citakan. Pendek kata kalau bukan karena fenomena cinta, tak
akan pernah ada gerakan, kreasi dan apresiasi di dunia ini. Juga tak akan
pernah ada pembangunan dan kemajuan.
3. Bahwa fenomena cinta
merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal
antar mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa. Ia merupakan
modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di
dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4. Fenomena cinta, jika
diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar
anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesame mahluk hidup,
menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta
merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabatan,
dimanapun adanya.
BAB VI
PENDAPAT KAMI TENTANG
BUDAYA INDONESIA
Achmad Zulfikar :
“Perkembangan budaya indonesia saat ini sudah mulai
terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju
dan modern, saat ini banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan budaya
local atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih modern. Ini terjadi
karena adanya proses perubahan social seperti Akultursi dan Asimilasi.
Akulturasi adalan proses masuknya kebudayaan baru yang secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini banyak didominasi dengan budaya-budaya asing yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan local. Berikut Faktor-faktor Pendorong Hilangnya Budaya Indonesia:
Akulturasi adalan proses masuknya kebudayaan baru yang secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini banyak didominasi dengan budaya-budaya asing yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan local. Berikut Faktor-faktor Pendorong Hilangnya Budaya Indonesia:
- Masuknya Budaya
Asing
Budaya asing saat ini
banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya budaya asing dinilai sebagai salah
satu penyebabnya. Contoh masuknya budaya asing terjadi pada:
1.
Cara
Berpakaian
Sekarang ini
masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti
bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa
Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
2.
Alat
Musik
Perkembangan alat
musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat
mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah
tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat
ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya
menggunakan tenaga listrik.
3.
Permainan
Tradisional
Bahkan masuknya budaya
asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau
mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan,
yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari
Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastic.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.
- Kurangnya
Kesadaran
Bangsa Indonesia harus
memiliki jati diri dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya, saat ini masyarakat kita tidak peduli budaya yang masuk
itu dapat merusak atau tidak, namun pada kenyataannya masyarakat sekarang lebih
senang menerima budaya asing dibandingkan melestarikan budaya local atau
tradisional, yang sebenarnya dapat mengakibatkan hilangnya budaya Indonesia.
- Kemajuan Teknologi dan
Peralatan Hidup
Kemajuan
teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah
pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat
dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk
mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih
lambat.
DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT INDONESIA
Masuknya budaya asing
di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya bagi masyarakat
Indonesia:
A.
Dampak
Positif:
Dengan adanya Kemajuan
dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat
bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg mendukungnya
sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
B.
Dampak
Negatif:
Dapat menghilangkan
kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah
yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan
kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak
ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya,
dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan
Indonesia kedepan.
Adhiwiratama Yoga Nararya :
“Menurut saya, keberagaman budaya yang dimiliki oleh
negara Indonesia sangat banyak dan beragam namun tidak banyak yang mengenalnya.
Seringkali mengundang perhatian dari negara – negara lain untuk ingin tahu
lebih dalam tentang keunikan – keunikan budaya yang kita miliki. Indonesia
terkenal sebagai bangsa yang luhur. Memiliki keragaman budaya yang tersebar di
pelosok-pelosok nusantara. Dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat
mewarnai keragaman bangsa ini.
Tidak heran jika begitu banyaknya budaya yang kita
miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada
Indonesia. Bahkan kita sendiri pun sebagai generasi muda terkadang melupakan
budaya daerah kita. Sangat ironis rasanya, orang Indonesia tetapi tidak
mengenal ciri khas bangsanya sendiri. Ketertarikan budaya yang semakin
meluntur juga sangat nampak pada diri generasi muda saat ini, maka dari itu
kita harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk
mempopulerkan dan mengenalkan apa saja budaya yang ada ke generasi saat ini dan
berikutnya, tidak perlu mendunia karemna yang menjadi sasaran adalah kaum muda
Indonesia sendiri. Sebagai contoh melalui jejaring sosial yang ada saat ini
kita dapat mempublikasikan apa saja kebudayaan yang berlangsung di daerah
sekitar kita terhadap teman – teman jejaring sosial. Dengan begitu akan muncul
wawasan baru yang menimbulkan rasa keingintahuan akan apa saja budaya yang ada
di negeri nan makmur ini.
Budaya yang kita lihat dan
kita bagikan melalui situs video streaming juga akan sangat terasa manfaatnya,
sebagai kita tahu budaya asing yang kita kenal saat ini dikarenakan dengan
situs video streaming. Jadi mengapa harus ragu dan malu apalagi gengsi untuk
mempublikasikan budaya milik negeri tercinta ini Indonesia”.
Awal Subekhi :
“Menurut saya perkembangan budaya di Indonesia ini
semakin lama semakin maju dan semakin baik, soalnya budaya sampai sekarang ini
masih di lestarikan bahkan sampai sekarang ini budaya di pakai pada jaman
modern. ditambah lagi sekarang teknologi semakin canggih tapi budaya di Indonesia
tetap kentel di pakai sekarang ini”.
Bagaswara :
“Menurut
saya kebudayaan Indonesia sangat keren ya dan banyak tapi sayangnya sekarang
mulai dilupakan oleh orang Indonesia sendiri. Ya seperti derasnya budaya asing
di Indonesia yang menyebabkan kebudayaan kita sedikit sedikit mulai dilupakan
bahkan bias punah klo kita sendiri tidak mengenal kebudayaan kita sendiri”.
Christian Manasye :
“ Menurut saya perkembangan budaya
diindonesia semakin lama semakin buruk dan ada juga yang semakin membaik.
Kenapa semakin buruk? Karana kebudayaan Indonesia yang dahulu terkenal dengan
banyaknya kebudayaan dan melimpah kebudayaannya semakin lama semakin
menghilang. Bayak orang Indonesia cenderung mempelajari buadaya luar, karna
menurut anak muda sekarang budaya orang luar cenderung modern, berbeda dengan budaya
Indonesia. Sebagai contoh kebudaan orang korea yang banyak ditiru masyarakat Indonesia,
dan banyak juga anak muda Indonesia melupakan budaya nenek moyangnya sendiri. Kenapa
membaik? Karna banyak budaya luar yang dikombinasikan dengan kebudayaan Indonesia
sehingga dapat mempercantik bentuk keindahan dari budaya Indonesia, dan juga
modernnya technology zaman sekarang”.
Recky Tampubolon
“Menurut saya sebagai warga Negara
asli Indonesia, Indonesia adalah Negara kaya akan budaya yang tersebar dikepulauan
Indonesia yang memiliki berbagai suku dan adat-istiadat. Tetapi mirisnya budaya
Negara ini kian lama semakin melupakan akan kekayaan yang berada dinegara ini.
Dengan perkembangan masuknya budaya asing yang lebih modern Negara ini seakan
lupa dengan kekayaan. Seharusnya dengan pesatnya perkembangan kita sebagai Muda
Mudi anak bangsa lebih mempelajari tentang kekayaan budaya yang kita miliki
dengan begitu kita dapat mengekspos budaya bangsa kita ini ke dunia agar mereka
juga merasakan kekayaan dan keindahan yang terdapat di Indonesia”.
Yudha Purnama :
“Berbagai
problem mengusik kehidupan berbangsa dan bernegara yang kita hadapi pada saat
ini. Salah satunya yaitu adanya isu bahwa semakin banyak kebudayaan bangsa
asing yang masuk di Indonesia.
Pada hal ini kita
dihadapkan kepada tiga masalah yang saling berkaitan, yaitu
1. Suatu kenyataan bahwa bangsa
Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa, dengan latar belakang sosial-budaya
yang beraneka ragam. Kemajemukan tersebut tercermin dalam berbagai aspek
kehidupan. Oleh karena itu diperlukan sikap yang mampu mengatasi ikatan-ikatan
primordial, yaitu kesukuan dan kedaerahan.
2. Pembangunan telah membawa perubahan
dalam masyarakat. perubahan itu nampak terjadinya
pergeseran sistem nilai budaya.
Pembangunan telah menimbulkan mobilitas sosial, yang diikuti oleh hubungan
antar aksi yang bergeser dalam kelompok-kelompok masyarakat. Sementara itu
terjadi pula penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dapat
dipahami apabila pergeseran nilai-nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan
kita sebagai bangsa.
3. Kemajuan dalam bidang teknologi
komunikasi massa dan transportasi, yang membawa pengaruh terhadap intensitas
kontak budaya antar suku maupun dengan kebudayaan dari luar. Khusus dengan
terjadinya kontak budaya dengan kebudayaan asing itu bukan hanya intensitasnya
menjadi lebih besar, tetapi juga penyebarannya berlangsung dengan cepat dan
luas jangkauannya. Terjadilah perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang
menimbulkan dampak terhadap tata nilai masyarakat, yang sedang menumbuhkan
identitasnya sendari sebagai bangsa”.