Secara harfiah pemuda adalah golongan manusia yang masih muda dan
bersifat labil yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan supaya menjadi
lebih baik. Pemuda juga akan menjadi penerus generasi bangsa, dengan semangat
pemuda akan menentukan perubahan diwaktu yang akan datang. Sebagai seorang
mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang dapat merubah perubahan dan
kemajuan negara ini dengan rancangan-rancangan dan jalan pikir kita sebagai
pemuda. Proses sosialisasi yang dialami oleh pemuda tiap harinya entak itu di
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat membawa
dampak yang besar dalam membina sikap hidup di masyarakat luas. Pemuda
diharuskan dapat bersosialisasi dengan masyarakat, dituntut supaya bisa
beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan sekitar agar menimbulkan sikap peduli
dan rasa kebersamaannya terjalin.
Sosialisasi Primer berlangsung pada saat anak berusia
1-5 tahun, anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. dalam
tahap ini peran orang tua dan peran orang-orang terdekat sangatlah penting,
warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi
antara anda dan anggota keluarganya.
Sosialiasi Sekunder yaitu proses sosialiasisasi
setelah sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dalam kelompok
masyarakat. Pada proses ini masyarakat yang menilai kepribadian seseorang,
contoh apakah seseorang yang dinilai kepribadiannya adalah orang baik atau
tidaknya dinilai dari kepribadian kita.
Masalah-Masalah
Generasi Muda
Beberapa contoh masalah yang terjadi dalam pemuda dan sosialisasi:
- Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
- Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
- Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
- Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
- Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
- Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
- Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
- Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
- Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
Potensi generasi muda yang dapat dikembangkan:
- Idealisme dan daya kritis
- Dinamika dan kreativitas
- Keberanian Mengambil Resiko
- Opimis dan kegairahan semangat
- Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Patriotisme dan Nasionalisme
- Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Individual atau Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang
artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat
dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup
manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa
individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya.
Tolak BBM Naik, Mahasiswa Dorong Motor dan Mobil
Liputan6.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa Hisbut Tahrir Indonesia Yogyakarta menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Koordinator lapangan Nasruri mengatakan, aksi penolakan dilakukan dengan mendorong mobil dan motor dari jalan Jenderal Sudirman menuju Gedung DPRD DIY.
Tidak hanya mendorong
mobil dan motor, mahasiswi yang ikut berdemo juga membawa peralatan dapur untuk
menggambarkan kenaikan harga BBM telah membuat ibu-ibu kesulitan memasak.
"Rakyat menjerit,
rakyat kecil sedang kesusahan. Aksi dorong mobil sebagai imbas bagi sopir
angkot yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Lalu dorong motor juga. Lalu ibu
bawa peralatan masak, yang mikir mau masak apa karena bingung harga BBM
naik," ujar Nasruri Jumat (21/11/2014).
Menurut Nasruri,
mahasiswa HTI sebenarnya tidak mempermasalahkan kenaikan harga BBM sebesar Rp
2.000. Yang dipermasalahkan yakni dengan kenaikan harga BBM, pemerintah membuka
akses pengelolaan sumber daya alam (SDA) oleh asing. Inilah yang membuat
mahasiswa jengah dan turun ke jalan.
"Seribu dua ribu
nggak masalah, tapi apa yang dilakukan justru membuka seluasnya SDA yang
dikelola oleh asing. Sistem ini yang menyebabkan kezaliman," ujar Nasruri.
Dalam aksinya,
mahasiswa berorasi menolak keputusan pemerintah menaikkan
harga BM dan menuntut agar SDA khususnya migas, harus dikelola dengan baik.
Aksi 200 mahasiswa HTI ini membuat arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman,
Jalan Mangkubumi, dan Malioboro macet.
Demonstrasi ini
merupakan salah satu demo yang dilakukan mahasiswa di beberapa daerah di
Indonesia, setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan kenaikan harga
BBM bersubsidi pada Senin 17 November 2014. Kenaikan harga BBM berlaku sejak
Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.
Jokowi menjelaskan
alasan kenaikan harga BBM bersubsidi untuk dialihkan ke dana pendidikan,
kesehatan, dan perlindungan sosial masyarakat. (Sun/Sss)
Penyebab
- Kenaikan harga BBM
Analisis
- Terjadinya kenaikan bbm yang mengakibatkan mahasiswa melakukan aksi demonya bukan karena harganya BBM yang naik ujar para mahasiswa, mahasiswa geram dengan naiknya harga BBM membuat SDA dapat dengan mudah dikelola warga asing. Jadi mereka melakuakan aksi dorong mobil untuk mengeluarkan aspresiasi yang mereka rasakan dengan kenaikan harga bbm tersebut.
Solusi
- Sebaikannya mahasiswa lebih memilih jalan musyawarah agar tidak mengganggu lokasi atau tempat demo tersebut dan pemerintah harus lebih prihatin dan mau datang untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang kebijakan tersebut.
0 komentar:
Post a Comment