JKT48

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday 25 April 2017

Akses Keamanan Menggunakan RFID

Codingan 
#include <SPI.h>
#include <MFRC522.h>
 
#define SS_PIN 10
#define RST_PIN 9
MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);   // Create MFRC522 instance.
 
void setup() 
{
  Serial.begin(9600);   // Initiate a serial communication
  SPI.begin();      // Initiate  SPI bus
  mfrc522.PCD_Init();   // Initiate MFRC522
  Serial.println("Approximate your card to the reader...");
  Serial.println();

}
void loop() 
{
  // Look for new cards
  if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent()) 
  {
    return;
  }
  // Select one of the cards
  if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial()) 
  {
    return;
  }
  //Show UID on serial monitor
  Serial.print("UID tag :");
  String content= "";
  byte letter;
  for (byte i = 0; i < mfrc522.uid.size; i++) 
  {
     Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " ");
     Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX);
     content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " "));
     content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX));
  }
  Serial.println();
  Serial.print("Message : ");
  content.toUpperCase();
  if (content.substring(1) == "BD 31 15 2B") //change here the UID of the card/cards that you want to give access
  {
    Serial.println("Authorized access");
    Serial.println();
    delay(3000);
  }
 
 else   {
    Serial.println(" Access denied");
    delay(3000);
  }
} 

Wednesday 12 April 2017

Penguat Video

Fungsi dari Video IF Amplifier
Penguat Video IF merupakan sebuah Band Pass Amplifier yang berfungsi untuk mempekuat frekwensi menengah atau IF (Intermediate Frequency) sinyal pembawa gambar yang berasal dari keluaran Tuner agar levelnya mencukupi untuk dideteksi oleh bagian video detektor. Untuk sistim PAL BG seperti di Indonesia spektrum frekwensi penguat video IF menggunakan center pada frekwensi 38.9Mhz untuk IF sinyal pembawa gambar (video carrier) dan 33.4Mhz untuk sinyal IF pembawa suara (sound carrier)

Bagian penguat Video IF sangat penting karena menentukan kualitas-kualitas seperti :
- Sensitivitas penerimaan atau kemampuan menerima sinyal dari antena yang lemah tetapi tetap dapat memberikan kualitas gambar yang bersih dari noise.
- Selektivitas penerimaan atau kemampuan untuk memisahkan gangguan dari chanel yang berdekatan
- Kualitas gambar atau kemampuan untuk memberikan detail (resolusi) gambar yang tajam.

Sinyal Video Komposit
Untuk dapat mempertahankan kompatibilitas, maka diperlukan sinyal yang dapat mengandung informasi warna selain gambar dalam satu jalur. Sinyal video yang mengandung informasi warna, gambar dan sync dalam satu jalur disebut sinyal komposit.




Sinyal komposit didapat dari proses encoding dari sinyal komponen. Sinyal gambar (Y = Luminance) didapat langsung dari keluaran proses matriks. Sinyal warna ( C = Chrominance = Chroma) didapat dari penjumlahan modulasi DSB supressed carrier sinyal-sinyal informasi warna U dan V dengan frekuensi pembawa (fcarrier) dengan beda fasa 1800.

Sinyal video komposit ini sangat luas dipergunakan dan dapat ditemukan sebagai masukan pada jalur transmisi televisi konvensional dan dalam berbagai format perekaman video seperti Betamax, VHS, 8mm, U-matic, 1-Inch. Pada peralatan video, sinyal komposit ini biasanya ditransmisikan menggunakan 1 kabel video dengan impedansi 75 Ohm (RG-59), dengan konektor BNC atau RCA.

Blok Diagram TV Turner



Cara Kerja Blok Diagram Horizontal
Pada rangkaian horizontal terdapat rangkaian flyback (kabel anoda FBT(Fly Back Transformer)) dimana outputnya tegangan tinggi berkisar 10-25KV. Pada rangkaian ini dibuat arus listrik berbentuk gigi gergaji. Pada rangkaian ini disediakan rangkaian AFC. Rangkaian horizontal ini memerlukan dan menyimpan daya yang lebih besar dari pada rangkaian vertikal.

Sebuah Flyback yang  berfungsi untuk mensupply tegangan keseluruh. Fly-back memiliki 2 buah trimpot (bentuknya seperti putaran pengatur volume audio) untuk 15” kebawah, dan 3 buah trimpot untuk 17” keatas. Diantaranya; focus dan screen (berlaku juga untuk 3 trimpot). Trimpot dengan nama focus diadjust (diatur dengan diputar) guna mendapatkan gambar yang jelas, sedangkan trimpot dengan nama screen diadjust guna mengatur terang-gelap tampilan pada layar monitor.

Fungsi Rangkaian AGC, AFT, AFC, ACC, ABL

- AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi mengatur penguatan pesawat secara otomatis , sehingga dihasilkan output yang setabil , jik sinyal yang diterima oleh antenna cukup kuat , maka AGC akan menurunkan tingkat penguatan RF Amp dan IF Amp , begitu pula sebaliknya . Pengaturan AGC yang kurang tepat dapat menghasilkan kualitas gambar yang kurang baik (fading), yaitu perubahan kuat sinyal yang ditangkap oleh penerima.

- AFT (Automatic Fine Tune)
Dalam blok skema rangkaian televisi terdapat AFT (Automatic Fine Tune), berfungsi untuk mengunci channel/gelombang yang tertala/tertangkap oleh tuner. Pada tuner TV terdapat pin VT, yaitu pin yang berfungsi sebagai pin masukan untuk tegangan kontrol tuning (untuk menggeser frekuensi tuning/talaan). Juga terdapat pin AFT yang berfungsi untuk menggeser “sedikit” (naik atau turun) terhadap frekuensi yang ditala oleh pin VT.

- AFC (Automatic Frequency Control)
Fungsi utama AFC adalah untuk menyetabilkan frekuensi osilasi horisontal, karena sistemnya yang otomatis dan ‘terkunci/terkontrol’ tersebut maka pulsa sampel dari output osilator lebih sering disebut sebagai sinyal AFC (automatic frequency control) atau H SYNC.

Sinyal AFC pada perangkat TV umumnya mengambil/menyadap dari salah satu sekunder FBT. Besar level pulsa harus tetap dijaga agar cukup untuk ‘memandu’ pelukisan gambar dan warna. Terganggunya pulsa AFC horisontal dapat menyebabkan tidak terkuncinya osilator horisontal sehingga gambar tidak bisa tercetak (ngolat-ngolet, karena kordinat titik gambar tidak diketahui), warna tidak bisa ditampilkan, OSD tidak ada dan lain-lain

- ACC (Automatic Color Control)
Rangkaian ACC digunakan untuk mengontrol sinyal warna agar tetap konstan dengan cara mendeteksi amplitudo burs warna dengan detektor, dan penguatan penguat bandpass dikontrol oleh tegangan searah yang berasal dari detektor ACC tersebut.

- ABL (Automatic Brightnees Level)
Di dalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL  (automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahayapada layar kaca

Besaran Frekuensi VIF, SIF, Horizontal, Vertikal, PAL

Gambar Bentuk Modulasi Gambar (AM)
Untuk siaran TV di Indonesia, sinyal gambar dipancarkan menggunakan modulasi AM. Untuk itu perlu diketahui lebih dulu tentang bagaimana cara membuat gelombang bermodulasi AM. Salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah dengan memanfaatkan transkonduktansi transistor. Dalam sebuah transistor Penguat Tegangan besarnya faktor penguatan tegangan adalah:

Av = - gm . ZL

Av = Faktor penguatan tegangan
gm = Transkonduktansi
ZL = Impedansi beban output penguat






Fungsi Detektor FM
Fungsi utama  rangkaian ini adalah untuk mengubah frekuensi menjadi tegangan.

Fungsi Defleksi Yoke
Berfungsi sebagai berikut :
- Menghasilkan arus defleksi yang cukup untuk Deflection Yoke untuk scanning electric beam dalam arah horizontal.
- Membangkitkan tegangan tinggi melalui gulungan skunder fly back, dan tegangan ini diumpankan ke elektroda anoda CRT dan elektroda afokus.

Operasi Sesaat dan Sudut Defraksi

Blok Diagram CRT



BLOK VIDEO / RGB :
- VIDEO INPUT : masukan sinyal yg biasanya didapat dari VGA monitor, sinyal ini terbagi menjadi sinyal merah (RED), sinyal hijau (GREEN), dan sinyal biru (BLUE).
- VIDEO AMPS : bagian yang berfungsi menguatkan sinyal video yang didapat dari VGA dan di bagian ini terdapat pengaturan kontras.
- VIDEO DRIVER : bagian ini berfungsi untuk pengaturan warna drive (gambar), dan pengaturan warna background layar.


SYNCRONISASI GAMBAR
- Syncrone Input (Horisontal dan Vertikal Syncrone dari VGA Card) oleh IC Sinkron
- Clamper (Rangkaian Penggenggam / pembawa sinyal video) oleh IC Sinkron
- Syncrone Out Put (Masuk ke rangkaian Vertikal dan Horisontal)

VERTIKAL
- Vertikal Oscilator (oleh IC Vertikal)
- Vertikal Driver (oleh IC Vertikal)
- Vertikal Amplifier (oleh IC Vertikal)
- Vertikal Out Put (Masuk ke Vertikal Defleksi Yoke)

HORISONTAL
- Horisontal Oscilator (oleh IC Oscilator Horisontal)
- Horisontal Driver (oleh Transistor)
- Horisontal Amplifier (oleh Transistor Horisontal)
- Horisontal Out Put (Masuk ke Horisontal Defleksi Yoke dan Pin 1 FLYBACK)

POWER SUPPLY UNIT
- AC Input (dari PLN)
- Penyearah dan Filter (oleh Dioda dan Elco)
- Rangkaian Triger (oleh IC Triger / pembangkit sinyal)
- Converter tegangan tinggi (oleh FET dan STR)
- Transformator StepDown (Penurun Tegangan)
- Rangkaian Out Put (oleh dioda, elco, dan IC)

TABUNG CRT
- Filament / Heater (Pemanas Elektron)
- Katoda R, G, dan B (Penghasil elektron)
- G1 (Brightnes)
- G2 (Screen)
- G3 / G4 (Fokus)
- Anoda (yang terhubung dengan kop karet flyback
- Defleksi Yoke Horisontal dan Vertikal

FLYBACK TUBE (FBT)
Fly Back pada prinsipnya sama persis dengan trafo, yang membedakan adalah FBT memiliki dua fungsi trafo yaitu sebagai penaik tegangan dan juga penurun tegangan.
- Rangkaian Primer (Colector, B+)
- Rangkaian Sekunder (G1, Ground, AFC)
- ABL (Automatic Brgihtnes Linier)


Emphasis & De-Emphasis
Pada dasarnya adalah teknik yang digunakan untuk transmisi FM. Artinya meningkatkan (meningkatkan amplitudo) semakin tinggi frekuensi dari sinyal modulasi sehingga dapat meningkatkan signal to noise ratio. Ini dilakukan pada saat transmisi. Noise mempengaruhi tinggi frekuensi lebih dari frekuensi yang lebih rendah.

De-Emphasis
Ini dilakukan pada saat penerimaan sinyal FM itu berarti menurunkan amplitudo dari frekuensi yang lebih tinggi (ditingkatkan pada saat transmisi) sehingga kebisingan Komponen yang mencampur di tme transmisi terputus dan kami menerima kualitas yang lebih baik dari sinyal.
  
AM Vestigial Sideband (VSB)
AM Vestigial Sideband (VSB) adalah suatu bentuk modulasi amplitudo dimana signal pembawa dan satu sideband lengkap ditransmisikan tapi hanya bagian sideband kedua yang ditransmisikan. Sistem VSB terkenal paling luas adalah bagian gambar dari signal broadcasting televisi komersial.

sumber : http://www.almuhibbin.com/2012/11/tugas-televisi-dan-video-sebelum-uts.html



Thursday 6 April 2017

Rangkuman Transmiter dan Reciver Pada kmunikasi

Penguat pada Transmiter
   Sinyal osilator merubah sinyal carrier dan lalu diumpankan ke penguat penyangga. Penguat penyangga menyuplai sinyal input carrier ke modulator yang seimbang. Audio amplifier dan Speech Processing sirkuit memberikan masukan lain ke modulator seimbang. Output modulator yang seimbang lalu diumpankan ke sideband filter yang bisa memilih sideband atas ataupun bawah.
   Sinyal SSB diumpan ke mixer. Sinyal SSB dihasilkan pada frekuensi yang lebih rendah ini membuat modulator seimbang  dan filter sirkuit lebih mudah dirancang. mixer merubah sinyal SSB ke frekuensi tinggi yang diinginkan. Input lain untuk mixer adalah  dari set LO pada frekuensi yang, bila digabung dengan sinyal SSB, akan tercipta frekuensi operasi yang diinginkan dan Output dari mixer adalah frekuesi carrier yang diinginkan dan mengandung modulasi SSB yang kemudian diumpankan ke linear driver dan power amplifier untuk meningkatkan dayanya.
    Terdapat dua macam penguat daya yang digunakan dalam transmitter, yaitu penguat linier dan kelas C. Penguat linier menghasilkan output sinyal yang identik dan serupa dengan input. Semua penguat audio merupakan jenis dari penguat linier. Operasi penguat linier terdiri dari kelas A, AB, dan B. Kelas-kelas tersebut mengindikasikan bagaimana penguat di bias-kan.
Sebuah penguat kelas A dibiaskan sehingga menyalur terus menerus. Penguat kelas A membuat sudut 360 dari input gelombang sinus.
Sebuah penguat kelas B biasnya di cutoff jadi tidak ada arus collectornya. transistor hanya membuat gelombang sinus berbentuk sudut 180 ° dari input gelombang sinus, jadi hanya satu-setengah dari gelombang sinus saja diperkuat.
Sebuah penguat kelas AB biasnya di dekat cutoff dengan aliran arus kolektor yang kontinu, Ia akan menyudut lebih dari 180 tapi kurang dari 360 ° dari input.


Penguat pada Reciver
    Bentuk paling sederhana dari penerima komunikasi adalah Tuned Radio Frequency (TRF) penerima yang menyediakan RF dan AF gain, selektivitas, dan demodulator. Dua karakteristik utama dari penerima adalah selektivitas dan sensitivitas. Selektivitas adalah kemampuan untuk memisahkan sinyal pada frekuensi yang berbeda. Kelemahan dari penerima TRF kesulitan tuning dan selektivitas bervariasi dengan frekuensi. Masalah-masalah ini dari penerima TRF dieliminasi dengan menggunakan superheterodyne (superhet) penerima. Sebuah superhet menggunakan mixer untuk menerjemahkan sinyal yang masuk ke frekuensi yang lebih rendah, yang dikenal sebagai frekuensi menengah (IF), di mana keuntungan tetap dan selektivitas dapat diperoleh.
Sebagian besar keuntungan dan selektivitas dalam superhet sebuah diperoleh dalam penguat IF. Rendahnya IF lebih disukai karena selektivitas yang lebih tinggi dan stabilitas yang lebih baik dapat diperoleh dengan sirkuit sederhana. Rendahnya IF biasanya menyebabkan masalah gangguan citra. Sebuah gambar adalah sinyal pada frekuensi terpisah dari frekuensi sinyal yang diinginkan oleh 2 kali nilai IF yang mengganggu penerimaan.mixer akan mengkonversi kedua sinyal yang diinginkan dan gambar ke IF.
     Gangguan citra disebabkan oleh miskin masukan selektivitas penerima yang tidak memadai menolak gambar. Gangguan gambar dapat dikurangi dengan menggunakan superhet konversi ganda yang menggunakan dua mixer dan Federasi. IF pertama adalah tinggi untuk menghilangkan gambar, dan yang kedua adalah rendah untuk memastikan selektivitas yang baik. Bagian paling penting dari setiap penerima adalah ujung depan yang terdiri dari penguat RF dan mixer sebagai sirkuit ini menambahkan paling noise ke sinyal yang lemah.
       Automatic Frequency Control (AFC) adalah sistem umpan balik yang mirip dengan AGC yang digunakan untuk mengoreksi drift frekuensi dan ketidakstabilan di LO dari VHF, UHF, dan penerima frekuensi gelombang mikro. Sebuah rangkaian  memadamkan digunakan untuk memotong output audio untuk mencegah suara mengganggu sampai sinyal diterima. Entah sinyal audio atau kebisingan latar belakang dapat digunakan untuk mengoperasikan sirkuit memadamkan. rangkaian Continuous tone control squelch (CTCS) mengizinkan sinyal selektif dengan hanya mengizinkan nada frekuensi rendah untuk memicu memadamkan tersebut. A beat frequency oscillator (BFO) digunakan dalam SSB dan CW penerima untuk memberikan pembawa yang akan bercampur dengan sinyal input dalam demodulator untuk menghasilkan output audio.

Wednesday 5 April 2017

Test Mandiri Elektronika Telekomunikasi

Uji Mandiri bagian 6 Radio Transmitter
1. Transmitter paling sederhana adalah rangkaian osilator.
2. Informasi dikirim dalam bentuk titik-titik kode dan putus-putus dinamakan transmisi gelombang berkelanjutan (Continuous – Wave) dan biasa disingkat menjadi CW.
3. Frekuensi tetap atau saluran operasi pada transmitter dihasilkan dengan menggunakan osilator kristal.
4. Sebuah amplifier (penguat) yang memisahkan gelombang pembawa (carrier) dikenal sebagai penguat Buffer.
5. Tahapan tengah kekuatan amplifier (penguat) dalam sebuah transmitter biasanya mengacu pada drivers.
6. Hasil dari penguat RF dalam sebuah transmitter terkadang disebutfinal.
7. Rangkaian audio dimana berkelebihan sinyal bandwidth dan termodulasi berlebih dinamakan speech-processing circuits.
8. Dalam pemancar FM, penguat khususnya disebut frequency multipliers untuk meningkatkan frekuensi pembawa dan mengurangi hilangnya nilai keluaran.
9. Dalam pemancar SSB, frekuensi hasil keluaran biasanya dihasilkan oleh rangkaian mixer sebelum dikuatkan.
10. Tingkat kekuatan sinyal SSB harus ditingkatkan oleh penguat linieruntuk mencegah distorsi.
11. Sinyal modulasi frekuensi menggunakan penguat kelas C untuk penguatannya.
12. Linier amplifier digunakan untuk membangkitkan sinyal AM danSSB.
13. Sebuah amplifier kelas C digunakan untuk meningkatkan kekuatan sinyal FM.
14. Penguatan linier beroperasi pada kelas A, B dan AB.
15. Sebuah transistor kelas A memiliki efisiensi 50%. Nilai keluaran adalah 27W, daya yang hilang dalam transistor tersebut adalah 27W.
16. Penguatan kelas A menerima 360o sebuah gelombang sinus sebagai input.
17. Benar atau salah. Tanpa input, sebuah penguat kelas B tidak akan berfungsi? Benar.
18. Penguat kelas B RF secara normal digunakan pada konfigurasi tarik ulur.
19. Sebuah penguat kelas C menerima untuk mengubah 90o ke 150osinyal input.
20. Dalam penguat kelas C, aliran arus kolektor dalam bentuk denyut (sinusoidal).
21. Dalam penguatan kelas C, hasil keluaran berupa sinyal lengkap dihasilkan oleh rangkaian resonansi dan penala.
22. Efisiensi penguatan kelas C dalam jangkauan 60% sampai 80%.
23. Rangkaian penala dalam kolektor penguatan kelas C bekerja sebagai penyaring untuk menghilangkan harmonik.
24. Sebuah penguat kelas C dimana nilai keluaran rangkaian penala sama dengan nilai pengali dari frekuensi masukan disebut frequency multipliers.
25. Frekuensi pengali dengan faktor 2, 3, 4, 5 berurutan. Masukan sebesar 1.5 mhz. Maka nilai output adalah 180mhz.
26. Sebuah penguatan kelas C memiliki sumber tegangan DC 28V dan rata rata arus kolektor 1.8A. Daya input adalah 50,4W.


Uji Mandiri Bagian 7 Communication Receivers
53. Penguatan RF menghasilkan inisial gain dan pilihan pada sebuahreceiver tapi juga menambahkan noise.
54. Sebuah noise lemah transistor cenderung pada frekuensi gelombang microwave MESFET atau GASFET terbuat dari gallium arsenide.
55. Kebanyakan gain dan penyaringan dalam panas berlebih berada pada penguatan IF.
56. Penyaringan dalam penguatan IF biasanya dihasilkan akibat penggunaan rangkaian penala diantara prosesnya.
57. Lebar pita dalam rangkaian penala ganda berubah seiring sudutmutual inductance diantara perputaran primer dan sekunder.
58. Dalam rangkaian penala ganda, minimal lebar pita berada dengan dibawah kopling, maksimal lebar pita dengan melebihi kopling dan puncak keluaran berada pada optimal atau kritis kopling.
59. Sebuah penguatan IF bahwa klip puncak positif dan negatif dari sinyal disebut limiter
60. Kliping terjadi pada amplifier karena transistor didorong oleh sinyal tingkat tinggi ke cut off, saturasi.
61. Keuntungan dari penguat bipolar kelas A dapat bervariasi dengan mengubah arus kolektor
62. Gain RF – IF keseluruhan penerima adalah sekitar 100 db
63. Menggunakan amplitudo sinyal yang masuk untuk mengontrol gain dari penerima dikenal sebagai pengontrol gain otomatis.
64. Rangkaian AGC bervariasi gain dari IF amplifier.
65. Kontrol tegangan DC AGC berasal dari rangkaian penyearah terhubung ke penguat IF atau deteksi keluaran.
66. Sebaliknya AGC adalah di mana peningkatan amplitudo sinyal menyebabkan pengurangan dalam arus kolektor pada penguat IF.
67. AGC bias maju menggunakan peningkatan amplitudo sinyal untuk meningkatkan arus kolektor dimana mengurangi gain dari penguat IF.
68. AGC dari penguat diferensial yang dihasilkan dengan mengendalikan arus yang dihasilkan oleh sumber arus konstan transistor.
69. Dalam dual-gate MOSFET IF amplifier, tegangan dc AGC diterapkan pada gerbang kontrol.
70. Nama lain untuk AGC di penerima AM adalah kontrol volume otomatis.
71. Dalam penerima AM, tegangan AGC berasal dari detektor dioda.
72. Sinyal masukan yang besar menyebabkan keuntungan dari penerima menjadi pengurang AGC.
73. Sebuah rangkaian AFC mengoreksi pelayangan frekuensi di rangkaian osilator lokal.
74. Tegangan AFC kontrol berasal dari rangkaian demodulator dalam penerima.
75. Sebuah kapasitor variabel tegangan digunakan dalam rangkaian AFC untuk memvariasikan LO frekuensi.
76. Sebuah sirkuit yang blok audio sampai sinyal yang diterima disebut sirkuit memadamkan.
77. Dua jenis sinyal yang digunakan untuk mengoperasikan sirkuit memadamkan audio noise.
78. Dalam sistem CTCS, frekuensi nada rendah untuk membangkitkan rangkaian pemadam.
79. Sebuah BFO diperlukan untuk menerima SSB dan sinyal CW.