A. PERKEMBANGAN
PENDUDUK INDONESIA
Landasan
Perkembangan Penduduk Indonesia
Penduduk
adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan
pulau) yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di
tempat tersebut. Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu
daerah dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu penduduk asli, penduduk
pendatang, penduduk sementara, dan tamu. Penduduk asli adalah orang yang
menetap sejak lahir. Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir
dan berasal dari tempat lain. Penduduk sementara adalah orang yang menetap
sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke tempat lain karena alasan
pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Adapun tamu adalah orang yang berkunjung
ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu beberapa hari dan akan kembali
ke tempat asalnya. Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah
banyaknya masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya
program keluarga berencana yang di usung oleh pemerintah untuk menekan jumlah
penduduk. Karena factor – factor tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka
penduduk Indonesia tidak terkendali dalam perkembangannya. Seharusnya dengan
dua orang anak cukup, maka ini lebih dari dua orang dalam setiap suami istri.
Karena perkembangan penduduk yang sangat tidak terkendali, maka banyak
terjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, gelandangan, anak jalanan,
dan sebagainya. Dan masalah permukiman yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah
yang lingkungannya kumuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh sebab
itu, 50% penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan
pendidikan.
Pertambahan
Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Bertambahnya
penduduk jelas akan bertambah pula kepadatan pemukiman. Hal ini diakibatkan
bertambahnya populasi manusia yang semakin banyak. Ini jelas akan terjadi
kejenuhan yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta .bertambahnya penduduk
jelas mempengaruhi lingkunga seperti banyaknya sampah dan tata ruang atau kota
yang sangat buruk dan menghilangkan keindahan kota. Berkembangnya pertambahan
penduduk harus juga diikuti oleh banyaknya lowongan kerja karena jika tidak
adanya lowongan kerja akan terjadi suatu tingkat pengangguran yang tidak
sedikit. Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan banyak tingkat criminal.
Lingkungan yang banyak penduduknya biasanya dapat mengurangi keindahan tempat
memukiman terseebut seperti banyaknya sampah karena banyaknya penduduk yang
membuang sampah sembarangan .
Pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat pendidikan
Bertambahnya
populasi manusia juga harus diikuti oleh kualitas pendidikan yang berkualitas
karena tanpa adanya pendidikan maka tidak akan diikuti oleh berkembangnya
perekonomian. Pendidikan itu sendiri harus berkualitas karena sangat
mempengaruhi masa depan suatu bangsa oleh karena itu pendidikan sangat penting
sekali.Sangat ironis jika bertambahnya penduduk tidak diikuti oleh kualitas
pendidikan karena tanpa pendidikan tidak ada cita-cita yang tercapai dan banyak
sekali kebodoha dan kemiskinan.Oleh karena itu Pemerintah harus memperhatikan
kualitas Pendidikan
Pertumbuhan
Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
Pertumbuhan
penduduk jelas sangat berkaitan dengan penyakit yang berkaitan dengan
lingkungan hidup. Semakin bertambahnya penduduk semakin beranekaragaman
penyakit yang timbul seperti penyakit social yang terjadi dilingkungan
masyarakat contohnya pergaulan bebas remaja, pengangguran dan lain lain. Ini
jelas sangat tidak baik untuk tercapainya hidup yang sejahtera.
Penyakit
yang banyak terjadi di lingkungan yang padat adalah pengangguran karena makin
banyaknya tingkat pengangguran maka akan terjadi tingkat criminal yang cukup
tinggi. Maka dalam hal ini pemerintah harus mencari sosusi biar tingkat
pengangguran dapat di kurangi supaya penyakit yang terjadi di Lingkungan dapat
teratasi dengan baik.
Pertumbuhan
Penduduk dan Kelaparan
Perlambatan
pertumbuhan penduduk sangat penting dalam mengurangi wabah kelaparan dan
mencapai ketahanan pangan. Sementara kemiskinan dan bencana alam adalah
penyebab paling umum kerawanan pangan, pertumbuhan penduduk yang cepat
overburdens sudah tegang dan alam sumber daya keuangan. Hal ini, pada
gilirannya, sangat menghambat upaya untuk meningkatkan pendapatan dan
mengurangi kekurangan pangan, khususnya di daerah pedesaan dimana rawan pangan
sebagian besar terkonsentrasi. Banyak sekali masyarakat yang masih dibawah
garis kemiskinan karena kurangnya pengertian dari pemerintah atau ketidak
pedulian masyarakat itu sendiri oleh karena itu yang namanya kebodohan harus
segera diatasi agar masyarakat ybisa hidup dengan layak.
Kemiskinan
dan Keterbelakangan
Kemiskinan
adalah kurangnya kebutuhan dasar manusia seperti air bersih, gizi, perawatan
kesehatan, pendidikan, pakaian dan tempat tinggal, karena ketidakmampuan untuk
membayar mereka. Ini juga disebut sebagai kemiskinan absolut atau kemiskinan.
kemiskinan relatif adalah kondisi memiliki sumber daya yang lebih sedikit atau
penghasilan kurang daripada yang lain dalam masyarakat atau negara, atau
dibandingkan dengan rata-rata di seluruh dunia. Sekitar 1,7 milyar orang hidup
dalam kemiskinan absolut, sebelum revolusi industri , kemiskinan itu sebagian
besar telah norma. Efek dari kemiskinan juga dapat menyebabkan, seperti yang
tercantum di atas, sehingga menciptakan "siklus kemiskinan" yang
beroperasi di beberapa tingkat, individu, lokal, nasional dan global.
B. ILMU
TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Keberlanjutan
Pembangunan
Keberadaan
sumber daya alam, air, tanah dan sumber daya yang lain menentukan aktivitas
manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada
pula aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumberdaya dan
lingkungan di sekitarnya. Kerusakan sumberdaya alam banyak ditentukan oleh
aktivitas manusia. Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah serta kerusakan hutan yang kesemuanya tidak
terlepas dari aktivitas manusia, yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu
sendiri. Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam. Namun
eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung
lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan.
Di
Indonesia, kontribusi yang menjadi andalan dalam menyumbang pertumbuhan
ekonomi dan sumber devisa serta modal pembangunan adalah dari sumberdaya alam.
“Sumberdaya alam mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik
pada masa lalu, saat ini maupun masa mendatang sehingga, dalam penerapannya harus
memperhatikan apa yang telah disepakati dunia internasional. Namun demikian ,
selain sumberdaya alam mendatangkan kontribusi besar bagi pembangunan, di lain
pihak keberlanjutan atas ketersediaannya sering diabaikan. Begitu juga aturan
yang mestinya ditaati sebagai landasan pengelolaan suatu usaha dan atau
kegiatan mendukung pembangunan dari sektor ekonomi kurang diperhatikan.
Akibatnya, ada kecenderungan terjadi penurunan daya dukung lingkungan dan
menipisnya ketersediaan sumberdaya alam yang ada serta penurunan kualitas
lingkungan hidup. Di era Otonomi Daerah, pengelolaan lingkungan hidup tetap
mengacu pada Undang-undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan juga Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta
Undang-undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Dalam melaksanakan kewenangannya diatur dengan Peraturan Pemerintah No 25 Tahun
2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom. Dalam pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah Provinsi mempunyai 6
kewenangan terutama menangani lintas kabupaten/kota, sehingga titik berat
penanganan pengelolaan lingkungan hidup ada di kabupaten/kota. Dalam surat
edaran Menteri Dalam Negeri No 045/560 tanggal 24 Mei 2002 tentang pengakuan
Kewenangan/Positif List terdapat 79 Kewenangan dalam bidang lingkungan hidup.
Sejalan dengan lajunya pembangunan nasional yang dilaksanakan permasalahan
lingkungan hidup yang saat ini sering dihadapi adalah kerusakan lingkungan di
sekitar areal pertambangan yang berpotensi merusak bentang alam dan adanya
tumpangtindih penggunaan lahan untuk pertambangan di hutan lindung. Kasus-kasus
pencemaran lingkungan juga cenderung meningkat. Kemajuan transportasi dan
industrialisasi yang tidak diiringi dengan penerapan teknologi bersih
memberikan dampak negatif terutama pada lingkungan perkotaan. Sungai-sungai di
perkotaan tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga. Kondisi tanah semakin
tercemar oleh bahan kimia baik dari sampah padat, pupuk maupun pestisida.
Masalah pencemaran ini disebabkan masih rendahnya kesadaran para pelaku dunia
usaha ataupun kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan kualitas
lingkungan yang baik.
Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko
Mutu
Lingkungan Hidup
Pengertian
tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman
untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan
pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam
perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu
lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran,
erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
Secara
sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang
dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di
suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang
membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan
hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan
sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan
sebagainya. Indonesia adalah sebuah negara tropis yang kaya akan sumber daya
alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam Indonesia sudah sangat terkenal sejak
zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di tanah air tercinta ini pun awalnya
adalah perebutan akan potensi sumber daya alam ini.
Secara
alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara
sumber daya manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun
tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada akhirnya adalah penentu laju
pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan
kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik,
teknologi, dan sebagainya. Sekian lama terkenalnya Indonesia sebagai negara
subur makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah pula dengan
potensi sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah ruah, ternyata
Indonesia sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang, bukan negara
maju. Banyak faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi
negara maju. Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak profesional
termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Kualitas
lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya,
yaitu:
Lingkungan
biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan
makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik
terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari.
Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen
berlangsung seimbang. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia
dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar
kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup
sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
Lingkungan
budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang
dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya
dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non
materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan
sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan
tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya
dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
Resiko
Pasal
28H Undang-Undang Dasar Tahun 1945 mengamanatkan bahwa lingkungan hidup yang
baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Artinya bahwa
menjaga lingkungan hidup agar tetap baik dan sehat adalah sebuah kewajiban
karena merupakan bagian dari hak asasi setiap warga negara Indonesia.
Indonesia
menjadi negara dengan laju deforestasi tercepat di seluruh dunia. Setiap menit area
hutan setara dengan luas lima lapangan sepak bola dihancurkan sebagian besar
untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit dan pulp and paper, atau rata-rata 1,8
juta hektar hutan per tahun. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai Negara
penghasil emisi gas rumah kaca ketiga terbesar di dunia setelah China dan
Amerika Serikat.
Pengrusakan
lingkungan juga dilakukan oleh banyak masyarakat kita yang pada akhirnya juga
mempengaruhi kualitas lingkungan sekitar. Buang sampah sembarangan, penggunaan
bahan-bahan pestisida dan banyak lagi juga menyebabkan degradasi kualitas
lingkungan semakin menjadi.
Presiden
sebagai penanggung jawab pengelolaan negara seharusnya bisa dengan cepat
mengambil langkah-langkah kongkret untuk menanggulangi segala bentuk
pengrusakan lingkungan hidup. Aturan-aturan yang mendukung seharusnya segera
ditegakan tanpa pandang bulu. Kalau perlu bentuk pula satgas mafia lingkungan
hidup untuk mendukung penuntasan masalah-masalah yang ada. Aturan yang ada juga
seharusnya berkaitan dengan pengaturan perilaku masyarakat. Masalah-masalah
lingkungan hidup ini terkesan menjadi rahasia umum, banyak masalah, ada aturan
namun minim tindakan.
Kesadaran
Lingkungan
Masalah
lingkungan hidup merupakan suatu fenomena besar yang memerlukan perhatian
khusus dari kita semua. Setiap orang di‑harapkan berpartisipasi dan
bertanggung jawab untuk mengatasinya. Secara sederhana, dengan meman‑dang
sekitar kita, maka terlihat banyak‑nya sampah yang dibiarkan berserakan di
sepanjang jalan, di halaman rumah, di parit, di pasar- pasar atau tempat-tem‑pat
kosong sekitar permukiman. Beberapa daerah di perdesaan, terlihat semakin
kritis dan ger‑sangnya tanah serta perbukitan akibat penggundulan hutan dan
semakin ke‑ruhnya air sungai karena erosi tanah. Rendahnya kesadaran masyarakat
tentang lingkungan hidup menyebabkan banyaknya kejadian yang merugikan kita
sendiri baik secara langsung mau‑pun tidak langsung. Penggundulan bu‑kit dan
pembabatan hutan telah menga‑kibatkan banjir pada musim hujan, ta‑nah longsor,
rusaknya panen, kebakaran hutan pada musim kemarau serta keke‑ringan yang
berkepanjangan. Ironisnya perilaku demikian belum menumbuhkan kesadaran bagi
manusia untuk memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan secara utuh.
Resiko yang mengancam lingkungan merupakan pelajaran yang lengkap dan berharga
bagi kehidupan manusia, sebagai upaya untuk mencegah permasalahan yang terjadi
di lingkungan hidup pada skala lokal maupun nasional. Permasalahan lingkungan
hidup merupakan permasalahan komplek, yang dalam penanggulangannya diperlukan
keseriusan dan partisipasi dari seluruh unsur-unsur yang terkait di dalamnya.
Mencermati kondisi demikian diperlukan adanya suatu pola pengaturan peranan
yang tepat dan proporsional antara unsur-unsur pelaku kebijakan lingkungan
hidup, yakni antara unsur pemerintah, pengusaha, tokoh agama, dan masyarakat.
Selain daripada itu peran serta para ilmuwan dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan riil dalam masalah lingkungan.
Peningkatan
Kesadaran Lingkungan Hidup
1. Rendahnya
kesadaran masya‑rakat akan lingkungan.
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai anggota masyarakat yang tidak peduli
terhadap lingkungan seki‑tarnya, misalnya dengan membuang sampah seenaknya di
jalanan, atau meletakkan sampah di pinggir jalan seolah bukan miliknya lagi. Banyak
yang tidak menyadari bahwa pola kehidupan modern saat ini sangat mempengaruhi
lingkungan dan kondisi bumi secara keseluruhan. Kemakmuran yang semakin tinggi
telah memberikan fasilitas hidup semakin mudah melalui perkembangan teknologi.
Akibatnya penggunaan listrik terutama untuk keperluan ‑rumah tangga menjadi
sangat besar dan terus menerus seperti lemari es, mesin cuci, komputer, AC,
audio dan sebagainya. Sedangkan kebiasaan shopping atau memborong belanjaan
menyebabkan bertumpuknya sampah kantong plastik, piring, cangkir atau botol
plastik, dan sebagainya.
2. Tidak
tegasnya pemerintah me‑laksanakan peraturan dan atau bel‑um lengkapnya
perangkat perundangan.
Sering
peraturan perundangan di‑buat terlambat dan baru muncul setel‑ah terjadi sesuatu
yang merugikan masyarakat. Di samping itu peraturan yang sudah ada
pelaksanaannya tidak tegas yang menyebabkan peraturan‑ya menjadi mandul.
Sebagai contoh banyak peraturan & perundangan yang menyangkut Kehutanan
baik menyangkut pelestarian, pemanfaatan dan sebagainya, namun dalam
pelaksanaannya masih tetap saja ribet dan pabaliut. Akhirnya tetap saja
penggundulan hutan berjalan terus, banjirpun dimana-mana.
3. Perhatian
dan usaha penang‑gulangan lingkungan.
Untuk
menanggulangi masalah lingkungan diperlukan perhatian selur‑uh masyarakat,
pemerintah, maupun swasta. Hal ini terkait dengan lingkungan itu sendiri yang
melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia tanpa mengenal batas, sehingga perlu
dipelihara dan ditata. Betapapun melimpahnya sum‑ber alam, tidaklah hanya
milik kita endiri, tetapi juga milik generasi mendatang. Sebagai bangsa yang memiliki
rasa keagamaan yang kuat, kita harus dapat mensyukuri dan melindungi ciptaan
Tuhan yang diberikan kepada kita, baik sebagai tanda ucapan terima kasih
kepadaNya maupun un‑tuk kita wariskan pada anak cucu kita. Kita harus me‑ngacu
pada Pembukaan UUD’45, yang mengamanatkan antara lain agar kita ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang maknanya manusia tidak hanya bebas dari
peperangan dan penindasan, tetapi terciptanya dunia yang damai dan serasi yang
menjamin umat manusia hidup sejahtera lahir dan batin termasuk bebas dari pencemaran
dan kerusakan lingkungan.Kita juga perlu menjaga kelesta‑rian sumber alam
lainnya seperti pelestarian hutan mangrove di sepanjang pantai yang
berfungsi ganda yaitu untuk mencegah erosi dan banjir serta menjaga habitat
aneka hewan langka seperti monyet, reptil, dan persemaian berbagai jenis ikan
dan udang. Secara bersama ma‑syarakat dunia juga perlu waspada dengan menipisnya
lapisan ozon yang berfungsi melindungi bumi dan seisinya dari pengaruh ultra
violet sinar mata‑hari yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit dan
mengancam ter‑jadinya pemanasan global.
Terbentuknya
common interest seluruh lapisan masyarakat dan mengakui suatu ide dasar bahwa
sistem alam atau sis‑tem ekologis dan sistem ekonomi bu‑atan manusia tak
dapat dipandang se‑cara terpisah-pisah, tetapi harus dita‑ngani secara
terpadu. Konsep pena‑nganan lingkungan harus termasuk da‑lam konteks
pembangunan atau yang disebut pembangunan berwawasan lingkungan.
4. Peningkatan
Kesadaran Ling‑kungan.
Walaupun
diharapkan agar setiap orang peduli akan lingkungan, namun kenyataannya masih
banyak angota masyarakat yang belum sadar akan makna lingkungan itu sendiri.
Oleh karena itu kesadaran masyarakat me‑ngenai pentingnya peranan lingkungan
hidup perlu terus ditingkatkan melalui penyuluhan, penerangan, pendidikan,
penegakan hukum disertai pemberian rangsangan atau motivasi atas peran aktif
masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup.
Peningkatan
kesadaran lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai cara anta‑ra
lain:Pendidikan dalam arti memberi arahan pada sistem nilai dan sikap hidup
untuk mampu memelihara keseimbangan antara pemenuhan kepentingan pribadi,
kepentingan lingkungan sosial, dan kepentingan alam. Kedua, memiliki
solidaritas sosial dan solidaritas alam yang besar mengingat tindakan pribadi
berpengaruh kepada lingkungan sosial dan ling‑kungan alam.
Kegiatan
karya wisata di alam bebas merupakan salah satu program yang mendekatkan
generasi muda dengan lingkungan, sekaligus cinta akan lingkungan yang serasi
dan asri. Pendidikan lingkungan secara informal dalam keluarga dapat dikaitkan
dengan pembinaan disiplin anak-anak atas tanggung jawab dan kewajibannya
dalam menata rumah dan pekarangan.
5. Partisipasi
Kelompok - kelompok Masyarakat.
Untuk
lebih meningkatkan kesadaran lingkungan, mengajak partisipasi
kelompok-kelompok masyara‑kat sangatlah penting termasuk tokoh ‑ tokoh agama, pemuda,
wanita, dan organisasi lain. Peranan wartawan untuk turut memberi penerangan
dan penyuluhan bagi kelompok masyarakat serta media massa sangat besar untuk
penyebaran informasi, terutama untuk memasyarakatkan Undangundang Lingkungan
Hidup dengan segala aspek yang berkaitan.
Partisipasi
wanita sangat penting karena kelompok majoritas sehari-hari dalam pemeliharaan
lingkungan terutama dalam lingkungan keluarga adalah wanita atau ibu rumah
tangga karena sebagian waktunya tinggal di rumah. Oleh karena itu peranan organisasi - organisasi
wanita sangatlah besar untuk mendorong kesadaran masyarakat dan keluarga
melalui anggotanya. Peranan pemuda juga sangat penting sebagai generasi
penerus yang akan mewarisi lingkungan hidup yang baik. Diharapkan masyarakat
akan mendorong adanya kader - kader perintis dalam lingkungan hidup yang lahir
dari kalangan generasi muda sehingga pembangunan yang berkelanjutan ini
sejalan pula dengan terpeliharanya kelestarian lingkungan.
6. Penegakan
Hukum dan Peranan Pemerintah
Dalam
Undang-undang Lingkungan Hidup (UULH) telah ditentukan bahwa setiap orang
mempunyai, hak atas lingkungan yang baik dan sehat. Juga setiap orang mempunyai
hak dan kewajiban untuk berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup,
wajib memelihara dan mencegah serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran yang
dapat merusak lingkungan. Undang - undang sebenarnya juga sudah mengatur adanya
sangsi bagi pencemaran lingkungan hidup namun dalam pelaksanaannya sering
kurang tegas (konsisten).
Karenanya,
peranan pemerintah sangat penting untuk bertindak tegas dalan pengawasan
pembangunan dan pembangunan harus dilakukan menurut Rencana Umum Tata Ruang
(RUTR). Pemerintah harus menciptakan tempat-tempat yang menunjang lingkungan
hidup, misalnya dengan menyediakan taman - taman, hutan buatan dan pepohonan
untuk penghijauan sekaligus untuk meyerap air. Sedangkan pihak swasta diminta
untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan, menciptakan
kawasan hijau yang baik sekitar pabrik dan perumahan karyawan. Peningkatan
usaha pembangungn, maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya
untk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan-permasalahan dalam
lingkungan hidup manusia.
Hubungan Lingkungan dengan Pembangunan
Dalam
pembangunan, sumber alam merupakan kompnen yan gpenting karena sumber alam ini
memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan. Dalam penggunaan sumebr alam tadi,
hendaknya keseimbangan ekosistem proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa
terganggu, yang kadang-kadang bisa membahayakan kehidupan umat. Harus dicari
jalan keluar yang saling menguntungkan dalam hubungan timbal balik antara
proses pembangunan, penggalian sumber daya, dan masala pengotoran atau
perusakan lingkunga hidup manusia. Sebab pada umumnya, proses pembangunan
mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik
akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan
alam secara kuantitatif & kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran
kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya.
Kerugian dan perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan, dengan
keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan.
Itulah sebabnya dala setiap usaha pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk
menjaga kelestarian lingkungan perlu diperhitungkan, sedapat mungkin tidak
memberatkan kepentingan umum masyarakat sebagai konsumen hasil pembangunan
tersebut.
Beberapa
hal yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-keputusan demikian,
antara lain adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam yang diketahui
dan diperlukan; akibat - akibat dari pengambilan sumber kekayaan alam termasuk
kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam tersebut. Bagaiaman cara
pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai teknologi modern,
termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan terhadap memburuknya
lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan lingkungan dan menghitung
biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal
– hal tersebut di atas hanya merupakan sebagian dari daftar persoalan, atau
pertanyaan yang harus dipertimbangkan bertalian dengan setiap proyek
pembangunan. Juga sekedar menggambarkan masalah lingkungan yang konkret yang
harus dijawab. Setelah ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan
tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi pelbagai kegiatan
pebangunan, baik berupa industri atau bidang lain yan gmemperhatikan faktor
perlindungan lingkungan hidup manusia.
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup oleh Proses Pembangunan
Pengertian
Pencemaran Lingkungan
Pengertian
polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Jenis-jenis
Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan
lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaranlingkungan
dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
1. Pencemaran
Air
Di
dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain
untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak
diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak
lagi.Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak
sengaja telahmenambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air.
Misalnya, pembuangandetergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap
organisme yang ada di perairan. Pemupukantanah persawahan atau ladang dengan
pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akanmenyebabkan pertumbuhan tumbuhan
air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa
jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan
menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai
dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang
ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesissehingga kadar oksigen yang
terlarut di dalam air menjadi berkurang.Bahan-bahan kimia lain, seperti
pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang seringdigunakan oleh
petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk
terhadaptanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan
terjadi pencemaran DDTatau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
2. Pencemaran
Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air
yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapatdisebabkan limbah padat yang mencemari tanah.Menurut
sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik),
industridan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampahorganik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari
sisa-sisa makhluk hidup, sepertidedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbahindustri, seperti plastik, logam
dan kaleng.Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme didalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat menurunkankualitas tanah.
3. Pencemaran
Udara
Udara
dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori
udara.Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang
berbentuk partikel cair atau padat.
4. Pencemar
Udara Berbentuk Gas
Beberapa
gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke
lingkunganudara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang
berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa
nitrogen (NO2), danchloroflourocarbon (CFC).Kadar CO2 yang terlampau tinggi di
udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumimeningkat dan dapat
mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm didalam darah
dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2Sdapat
bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2
dapatmenyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.
Sementara itu, CFCdapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
5. Pencemar
Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau
kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam
paru - paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik.
Selain itu, dapat juga berasaldari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora,
virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yangtelah mati. Partikel-partikel
tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan
manusia. Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin.
Bensin yang digunakandalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannyacepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan
bereaki dengan klor dan brom membentuk
partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan
melalui knalpot ke udarasehingga akan mencemari udara.
Faktor - faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan
Proses-proses
alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
- Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi
pada industri dan kendaraan bermotor.
- Pengolahan dan penyulingan bijih tambang
mineral dan batubara.
- Proses-proses dalam pabrik.
- Faktor Industrialisasi
- Faktor Urbanisasi
Akibat yang Ditimbulkan Pencemaran
1. Punahnya
Spesies
Bahan
pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis
hewanmengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,
larva merupakan hewan yang pekaterhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak.
Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkatadaptasi hewan ada
batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan
Hama
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator
punah,maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan
Keseimbangan Lingkungan
Punahnya
spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem.
Rantaimakanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah.
Akibatnya, keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeo kimia
menjadi terganggu.
4. Kesuburan
Tanah Berkurang
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini
dapatmenurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat
menyebabkan tanahmenjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.
Demikian juga dengan terjadinyahujan asam.
5. Keracunan
dan Penyakit
Orang
yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalamikeracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan
hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan
susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunan keturunannya.
6. Pemekatan
Hayati
Proses
peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7. Terbentuknya
Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya
Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan globalyang
dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar
dapattersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
Cara
Mengatasi Pencemaran Lingkungan
Manusia
memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan
yangterjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan
manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
1. Melakukan
Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan kembali
dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
2. Rotasi
Tanaman Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam
jenis tanamanyang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
3. Penggunaan
Pupuk Seperlunya, penggunaan pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang
berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan
dapat meningkatkan keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami,
seperti pupuk kompos dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4. Pembuatan
Sengkedan, salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah
dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan
pegunungan.
5. Reboisasi
adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah
agar tidak terbawa air hujan.
6. Daur
Ulang, saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai
kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar
menjadi pupuk yang dapatdimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa
sayur-sayuran yang telah membusuk. Jikadiolah kembali dan ditambah kotoran
hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
Kesimpulan
Negara
Indonesia merupakan negara yang besar dan beraneka ragam etnis serta
budaya.Kemajuan negara sesungguhnya tergantung kepada tingkat pendidikan di
Negara tersebut, kualitas serta mutu pendidikan yang tingi dapat menjadi
jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk
yang semakin tidak terkontrol membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan
merupakan pilihan yang harus dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian
juga akan mendukung pemerataan penduduk. Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan
dan keefektifan pola transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus
kepadatan penduduk yang semakin hari kian membludak.Oleh karena pertumbuhan
penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan,
Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup, Kelaparan, Kemiskinan dan
Keterbelakangan. Maka kita harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai
mencari jalan keluar yang terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia
terselesaikan.Dan masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera, karena tidak
dipungkiri bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam.
Jadi tidak masuk akal kalau masyarakatnya kebanyakan hidup dibawah garis
kemiskinan.
Ilmu
teknologi dan ilmu lingkungan merupakan kombinasi ilmu yang sangat diperlukan
pada masa modern ini. Namun di era digital yang serba modern dan canggih
seperti sekarang, secara tidak sadar banyak yang mengabaikan faktor lingkungan
yang mengakibatkan lingkungan menjadi korbannya. Oleh karena itu dibutuhkan
kreatifitas dan kesadaran diri akan lingkungan untuk membuat sebuah alat yang
memiliki teknologi tinggi dan ramah lingkungan.
Lingkungan
hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di sekitar individu
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
Keseluruhan
permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan apabila direnungkan lebih
dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok,
yaitu :
Pengembangan
dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.
Dinamika
kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat
tajam.
Pertumbuhan
ekonomi yang tidak merata.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh moral, akan
mengancam keserasian kehidupan di dunia.
Lingkungan
hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur lingkungan tidak
berfungsi dengan baik.
Saran
Saran
yang dapat penulis berikan khususnya kepada pemerintah Indonesia sebagai para
penentu kebijakan ialah agar dengan serius melihat perkembangan penduduk di Indonesia
yang tergolong besar sebagai salah satu masalah penting yang sangat
mempengaruhi stabilitas negara, contohnya pada ketersediaan pangan.
Ketersediaan pangan yang cukup tentu akan membantu menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Diharapkan
pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena yang
merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama
masyarakat yang paling terasa adalah
kalangan menengah ke bawah. Selain itu masyarakat sendiri juga harus lebih
berpartisipasi dalam pengawasan dampak pembangunan karena tanpa adanya
pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan menjadi sembrono dan mengabaikan
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang merupakan syarat utama
mengurangi dampak negatif dari pembangunan.
Daftar
Pustaka